Posts

Showing posts from April, 2019

Diet standar 7

MAKANAN NABATI: TUMBUHAN MEMBALAS PREDATORNYA – PHYTATES #IILCC2019 *Bahasan ke-7 ✍️ Phytates ditemukan di polong2an, padi2an dan biji2an lain. Contoh sumber2 Phytates: kedelai, kacang pinto, kacang merah, kacang tanah… Phytates dalam jumlah 'dobel' ada di kacang polong, lentil, chickpea, walnut, kacang ijo..😱 ✍️ Dalam kerajaan tumbuhan, Phytates menjalankan 2 fungsi: - Mencegah bertunas sebelum waktunya (prematur) - Menyimpan mineral Fosfor yang diperlukan si tumbuhan untuk bertumbuh kembang. Sebenarnya Phytates berguna bagi manusia, karena berkat Phytates kita bisa menyimpan benih2an sepanjang musim dingin. Hanya saat manusia mau memakan para benih2an, padi2an dan polong2an itu, maka mereka mulai berpotensi menimbulkan masalah. ✍️ Cara Phytates ‘menyerang’ adalah dengan mengikatkan dirinya ke mineral2 dan membentuk asimilasi yang kuat. Dan ini yang seringkali tidak disosialisasikan dengan proporsi seimbang oleh para pegiat diet berbasis tumbuhan. Mereka

Diet standar 6

MAKANAN NABATI: TUMBUHAN MEMBALAS PREDATORNYA – PROTEASE INHIBITORS #IILCC2019 *Bahasan ke-6 ✍️ Googling dengan keyword: Protease Inhibitors, memunculkan Protease Inhibitors (PIs) dalam terminologi farmakologi. Yups… nama Protease Inhibitors juga adalah jenis pengobatan yang digunakan untuk menangani atau mencegah infeksi oleh virus – termasuk virus HIV dan Hepatitis-C – yang  bekerja dengan cara mencegah replikasi (perkembangan) si virus dengan cara menghambat kerja enzim protease yang dihasilkan si virus untuk memperbanyak dirinya. Jadi gambarannya begini: Virus memperbanyak diri membutuhkan banyak nutrisi, dan protein adalah unsur pembangun pentingnya. Virus memproduksi enzim protease untuk memproses protein. Protease Inhibitor menghambat enzim protease yang dikeluarkan oleh si virus, sehingga si enzim ini tidak bisa bekerja sesuai job descriptionnya. Virus tidak mendapatkan cukup protein untuk membuat virus2 baru. Apa hubungan Protease Inhibitor dalam terminologi f

Diet standar 5

MAKANAN NABATI: FAKTA MENCENGANGKAN – TUMBUHAN MEMBALAS PREDATORNYA #IILCC2019 *Bahasan ke-5 Keterbatasan waktu lah yang membuat Georgia Ede, MD ‘hanya’ menyelipkan 2 slide mengenai toksin dan zat anti-nutrisi dari makanan nabati di presentasi LOW CARBS VS STANDARD GUIDELINES di acara IILCC2019 tanggal 6 April 2019 di Jakarta kemarin. Hiks… Karenanya dengan ‘senang hati’ kita berkelana mencari tambahan informasi mengenai toksin dan zat anti-nutrisi yang terkandung dalam makanan nabati. 🧐 Dan beruntung menjumpai tulisan Dr. Kaayla Daniel, seorang dokter dengan PhD di bidang Ilmu Nutrisi dan Anti-Aging, yang dijuluki dan menjuluki dirinya sendiri (dengan copyright pula) sebagai The Naughty Nutritionist®. Pemilihan nama tersebut semata ingin menggambarkan karakter penyampaiannya yang mengungkapkan kebenaran yang sulit diterima. 😘 Dan sungguh suatu kebetulan yang klop bak bunga dan lebah bahwa Dr. Daniel ini pernah menjadi Vice President di Yayasan Weston A. Price, juga m

Diet standar 4

Catatan FIC Mina Surya Halim MAKANAN NABATI: FAKTA MENCENGANGKAN – BEYOND ISU FRUKTOSA DAN SERAT #IILCC2019 *Bahasan ke-4 Rhema makanan pokok dari pati... sudah dibahas di bahasan sebelum ini. Rhema sayur dan buah… sayur dan buah sebagai alternatif makanan yang jauh lebih sehat daripada makanan lain bahkan daripada pati sebagai makanan pokok. + Sejatinya, sudah banyak bahasan tentang makanan nabati oleh para ilmuwan pegiat Low Carb. Bahasan2 yang beredar itu selain ujungnya kesimpulan utk mendukung buah dan sayuran tidak esensial dalam diet, tetapi juga sudut pandang dan alur bahasan nya bisa ditarik benang merah kesamaannya. Khusus buah, mayoritas bahasannya biasanya berangkat dari sudut pandang kandungan fruktosa nya yang beresiko memicu meroketnya insulin di area lokasi terbatas yaitu liver, dst, dst, dst sampai terjadinya fatty liver. Sedangkan untuk sayuran, mayoritas bahasannya mengangkat pro kontra manfaat serat bagi pencernaan manusia. Bahasan dari Dr. Pau

Diet standar 3

Catatan FIC Mina Surya Halim MAKANAN POKOK JENIS PATI (STARCHES): Ke-salah-kaprah-an? ----------------------------------------------------------------------------------- #IILCC2019 *Bahasan ke-3 Sedari kecil, di jaman kita kanak2 dan di jaman sekarang yg adalah jaman anak2 kita, kita semua menghafalkan makanan pokok sampai menjadi rhema. Nasi beras dikonsumsi sebagian besar penduduk Indonesia, lalu ada nasi jagung dan nasi sagu; kemudian dalam judul diversifikasi pangan, juga dipromosikan nasi tiwul, nasi ubi dan lain2. Georgia Ede, MD dalam kesempatan presentasinya yang berjudul “LOW CARB VS STANDARD GUIDELINES: SCIENCE AND COMMON SENSE“ di acara IILCC2019 Jakarta 6 April 2019 menyinggung bahasan tentang pati (starches) sebagai makanan pokok. Dokter Ede dengan tegas menyatakan 2 poin penting mengenai PATI: 1. Pati itu CUMA GULA… gula yang tersamar. Makanan yang mengandung gula tidak harus selalu manis. Si Pati itu adalah molekul gula dengan rantai panjang. Jika tubuh

Diet standar 2

KARBOHIDRAT DARI DIET (DARI MAKANAN) ADALAH OPSIONAL -------------------------------------------------------------------------------------------- #IILCC2019 *Bahasan ke-2 Karbohidrat dari diet menjadi OPSIONAL Artinya boleh atau tidak boleh? Yang namanya OPSIONAL itu lekat dengan PILIHAN. Yang namanya PILIHAN itu ya artinya terserah kepada masing2 individu. Kalau memilih untuk tidak mau karbohidrat dari makanan, ya monggo… Kalau memilih untuk tetap ada karbohidrat dari makanan, ya silakan juga… Nah lho… jadi? Georgia Ede, MD dalam kesempatan presentasinya yang berjudul “LOW CARB VS STANDARD GUIDELINES: SCIENCE AND COMMON SENSE“ di acara IILCC2019 Jakarta 6 April 2019 membahas di antaranya masalah opsionalnya Karbohidrat. + Jika anda memilih untuk makan karbohidrat, maka SUMBER nya menjadi krusial, menjadi penting. Semua makanan yang manis dan ber-pati, baik makanan itu alami ataupun buatan manusia, sama2 diubah menjadi molekul gula sederhana bernama GLUKOSA di da

Diet standar

Catatan FIC Mina Surya Halim MEMPERTANYAKAN DASAR/BASIS DIET STANDAR ------------------------------------------------------------------------- #IILCC2019 *Bahasan ke-1 Banyak diet aneka rupa beredar di masyarakat, namun kita akan membatasi bahasan kepada 2 diet yaitu diet Rendah Karbohidrat dan diet Standar. Semata2 dikarenakan relevansi dengan acara IILCC 2019 dimana Georgia Ede, MD memberikan presentasi yang berjudul “LOW CARB VS STANDARD GUIDELINES: SCIENCE AND COMMON SENSE“ dimana beliau mempertanyakan dasar atau basis dari diet standar. ? 🧐 Mengapa kita perlu mempertanyakan Diet Standar atau yg dikenal juga sebagai Diet Gizi Seimbang di Indonesia atau The SAD (The Standard American Diet)? ? 🧐 Lalu si diet Rendah Karbohidrat Tinggi Lemak, bagaimana bisa diet ini aman dan sehat sedangkan diet ini jelas2 berlawanan dgn anjuran yg selama ini kita dengar selama puluhan tahun dari pejabat2 bidang kesehatan? Diet Rendah Karbohidrat Tinggi Lemak itu sedemikian berbeda