Diet standar 6


MAKANAN NABATI: TUMBUHAN MEMBALAS PREDATORNYA – PROTEASE INHIBITORS
#IILCC2019
*Bahasan ke-6
✍️
Googling dengan keyword: Protease Inhibitors, memunculkan Protease Inhibitors (PIs) dalam terminologi farmakologi.
Yups… nama Protease Inhibitors juga adalah jenis pengobatan yang digunakan untuk menangani atau mencegah infeksi oleh virus – termasuk virus HIV dan Hepatitis-C – yang  bekerja dengan cara mencegah replikasi (perkembangan) si virus dengan cara menghambat kerja enzim protease yang dihasilkan si virus untuk memperbanyak dirinya.
Jadi gambarannya begini:
Virus memperbanyak diri membutuhkan banyak nutrisi, dan protein adalah unsur pembangun pentingnya.
Virus memproduksi enzim protease untuk memproses protein.
Protease Inhibitor menghambat enzim protease yang dikeluarkan oleh si virus, sehingga si enzim ini tidak bisa bekerja sesuai job descriptionnya.
Virus tidak mendapatkan cukup protein untuk membuat virus2 baru.
Apa hubungan Protease Inhibitor dalam terminologi farmakologi tersebut di atas dengan Protease Inhibitor dalam terminologi Tumbuhan Membalas Predatornya?
Apakah hanya suatu kebetulan yang manis.. eh berlemak?
✍️
Protease Inhibitors secara pengartian kata2, sederhananya adalah si penghambat protease.
Protease adalah enzim yang mencerna atau mengolah protein.
Protease Inhibitors dalam dunia tumbuhan juga sama, si penghambat enzim protease.
Protease Inhibitors menghambat beberapa enzim penting yang membantu tubuh mencerna protein.
Salah satu enzim protease yang terkenal di dalam sistem pencernaan kita adalah trypsin dan zat penghambat trypsin terdapat di kedelai.
Lalu terjadilah skenario berikut:
Kita makan kedelai untuk mengambil manfaat nutrisi protein nabatinya…
Di dalam pencernaan kita, si kedelai juga melepaskan zat penghambat trypsin…
Karena dihambat oleh Protease Inhibitors, maka trypsin tidak dapat memproses protein nabati dari kedelai sehingga proten tsb tidak dapat dicerna..
Kalau manfaat nutrisi protein nabatinya tidak dapat diutilisasi oleh tubuh gegara adanya zat penghambat protease yang dikandung kedelai, jadi tinggal manfaat apa yang bisa diutilisasi dari kedelai yang kita konsumsi?
✍️
Selain terdapat di kedelai, zat anti-nutrisi Protease Inihibitors ini juga ditemukan di polong2an lain, padi2an, kacang2an, benih2an, sayuran dari keluarga Solanaceae (nightshade vegetables) seperti kentang, tomat, terong dan paprika, serta banyak jenis buah dan sayuran lainnya.
✍️
Apakah tidak ada cara untuk mengatasi Protease Inhibitors?
Pemasakan makanan mengakibatkan kebanyakan Protease Inhibitors menjadi tidak aktif.
Tetapi ada catatan khusus untuk kedelai…
Kedelai mengandung zat Protease Inhibitors yang lebih banyak daripada pangan lainnya, dan zat Protease Inhibitors dari kedelai lebih resistan untuk dinetralkan melalui cara pemasakan.
Hanya cara fermentasi dengan teknik jadul yang biasa digunakan untuk membuat miso, tempe dan natto lah, yang paling banyak membuat hampir semua zat Protease Inhibitors tidak aktif.
Tetapi lagi2 tren makan kekinian mengarah kepada berfokus pangan nabati dengan pemasakan ‘al dente’ atau kepada vegan mentah.
Tentu saja menjadi kontradiksi.
Pendukung diet tersebut percaya bahwa pola diet nya sangat cukup asupan proteinnya, tetapi gagal atau tanpa menyadari fakta bahwa protein yang diasup tidak sama dengan protein yang dicerna ketika ada si penghambat yaitu Protease Inhibitors.
✍️
Banyak orang beranggapan bahwa sedikit Protease Inhibitors di sini dan di sana tidak akan bermasalah.
Anggapan itu benar untuk orang yang pola makannya omnivora dengan variasi menu yang banyak.
Tetapi untuk bayi2 yang terpaksa diet khusus dengan formula kedelai, orang2 dengan pola vegetarian dan diet lain yang makan kedelai setiap hari, maka jumlah sedikit di sini dan sedikit di sana akan sangat banyak terakumulasi.
Mereka dengan pola2 diet tersebut bahkan menambahkan zat Protease Inhibitors dalam produk daging olahan, tuna kalengan dan produk2 olahan lain di supermarket.
Protein kedelai, minyak kedelai, minyak jagung, adalah contoh bahan makanan yang termasuk golongan makanan prosesan, tetapi di sisi lain dipersepsikan juga sebagai makanan sehat nya vegetarian.
Jumlah Protease Inhibitors yang terakumulasi akan berdampak pada orang2 yang kapasitas pencernaannya sudah mengalami masalah asam lambung, ketidakmampuan pankreas, penyakit usus, alergi gluten dan masalah kesehatan lainnya.
✍️
Organ yang paling terdampak adalah pankreas.
Ketika Protease Inhibitors bekerja, maka enzim protease dihambat sehingga tidak dapat mencerna protein.
Situasi ini memaksa pankreas memproduksi lagi trypsin dan protease lain lebih banyak supaya bisa memproses protein.
Tubuh kemudian merespon dengan menambah jumlah sel2 pankreas (hyperplasia) dan memperbesar ukuran sel2 pankreas (hypertrophy).
Jika ini terjadi dengan intensitas terus-menerus, maka pankreas menjadi stres dan berdampak pada kerusakan pankreas.
✍️
Bagaimana mau menyangkal bahaya akumulasi Protease Inhibitors sedangkan di sisi lain mengakui efektifitas Protease Inhibitors sebagai obat?
Mekanisme kerjanya sama…
Lahannya saja yang beda...
Yang dari obat bekerja melawan enzim protease dari virus.
Yang dari makanan bekerja melawan enzim protease tubuhmu sendiri.
Yang dari obat kan asalnya diekstrak dari sumber2 tumbuhan, sama dengan sumber2 tumbuhan yang kita makan.
Yups… medis banyak meneliti dan memanfaatkan efek Protease Inhibitors untuk treatment2 penyakit jantung, osteoporosis, inflamasi dan kelainan saraf, namun kandungan Protease Inhibitors dalam makanan diyakini juga memberikan pengaruh yang signifikan pada masalah2 kesehatan pada manusia.
✍️
Tanpa protein yang berkualitas dan dapat digunakan tubuh, maka pertumbuhan sel, perbaikan sel, imunitas, pembentukan hormone dan semua proses metabolisme akan terganggu.
Hayoo cek, jangan2 kelebihan konsumsi kedelai…
Berlanjut...
Selamat belajar...!
Salam sehat yang hakiki!
*Cekidot Youtube tulisan Dr. Kaayla Daniels di LoCarb Hubs

Comments

Popular posts from this blog

Virgin Coconut Oil

Ndika Mahrendra ( Diet Director di dietmentoring.com )