KURANG PIKNIK, BIKIN TAMBAH GENDUT





oleh : ndika mahrendra

+
Sedikit kerja, banyakin liburan.







+
Pengingat bahwa berlibur setelah suntuk bekerja, itu penting dan sangat dibutuhkan oleh jiwa.

Juga sebagai sebuah warning, bahwa kalau kita sampai kurang piknik, tubuh kita bisa semakin menggendut.

+
Serius!

Di bagian akhir tulisan ini anda akan mendapatkan rasionalisasinya.

++
PROSES MENGGENDUT

+
Sebelum menyampaikan relasi antara piknik dan obesitas, saya harus mengingatkan kembali tentang definisi dari obesitas.

Yaitu, obesitas adalah terjadinya proses #Lipogenesis.

Yaitu produksi lemak di dalam tubuh dalam jumlah yang besar secara masif.

+
Jadi, semakin banyak tubuh anda memproduksi lemak, maka akan semakin banyak juga lemak badan yang disimpan di dalam sel lemak, baik di bokong, pinggang, atau pinggul.

Itu artinya, semakin banyak tubuh anda memproduksi lemak, maka tubuh anda akan semakin gendut.

+
Lantas, kondisi apa yang membuat tubuh kita berada dalam jalur memproduksi lemak badan?

Sumbernya ada dua.

Yaitu di satu sisi, ada kelebihan gula di dalam darah yang harus dikirim oleh insulin menuju sel untuk dibakar.

+
Namun di sisi lain, sel sudah mengalami tahap resistensi terhadap insulin.

Yakni, sel menolak keberadaan insulin yang bertugas membawa kelebihan gula darah untuk dibakar oleh sel.

+
Karena sel menolak keberadaan insulin yang bertugas membawa kelebihan gula dari dalam darah, maka kelebihan gula dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel lewat Glut-4.

Padahal, gula dalam darah kita tidak boleh dari 125 mg/dl.

Artinya, dalam 5 liter darah kita, kandungan gulanya tak boleh lebih dari 1.5 sendok teh gula pasir.

+
Karena kelebihan gula darah tak bisa masuk ke dalam sel, akibat sel sudah memblokir insulin yang berperan sebagai gojek pengangkut gula darah, maka kelebihan gula darah akan dikirim menuju liver.

Di dalam liver, kelebihan gula darah akan disimpan sebagai cadangan gula, dalam bentuk #Glycogen.

+
Sayangnya, kapasitas liver untuk menyimpan cadangan glycogen sangat terbatas.

Yakni, hanya 100 gram saja.
Atau hanya setara dengan 10 sendok gula pasir.

+
Karena kapasitas simpan cadangan gula sangat terbatas, akhirnya surplus gula oleh liver akan diubah menjadi lemak.

Ya, diubah menjadi lemak badan, lalu disimpan di dalam perut, bokong, dan sel lemak lainnya.

+
Jadi prinsip gendut itu sangat sederhana.

Makin banyak kelebihan gula darah, makin banyak juga lemak yang diproduksi oleh liver. Maka makin gendutlah badan kita!

+
Lantas...

Apa saja sih faktor yang mempengaruhi lonjakan gula di dalam darah, sehingga memicu pankreas untuk memproduksi banyak insulin, lalu memantik resistensi insulin, sampai akhirnya tubuh memproduksi lemak badan dan anda semakin menggendut?

+
Ada dua juga faktor penyebabnya.

Yakni faktor dari luar, yang biasa disebut Faktor Eksogenus.

Juga faktor dari dalam, yang biasa disebut Faktor Endogenus.

+
Sesuai namanya, Eksogenus di pengaruhi oleh faktor dari luar tubuh.

Yaitu dari makanan.
Karena memang, semua jenis makanan itu akan menaikkan gula darah, dan juga menaikkan produksi insulin.

+
Tapi ya ada skalanya. Ada yang tinggi, ada yang sedang, dan ada yang sedikit memicu kenaikan gula darah.

Makanya sangat penting untuk paham jenis makanan seperti apa yang paling memicu kenaikan gula darah, dan makanan seperti apa yang paling sedikit menaikkan gula darah.

+
Tapi karena judul kita kali ini adalah relasi antara kurang piknik dengan kegendutan, saya tidak akan membahas jenis makanan yang membuat gula darah anda melonjak.

Pada materi saya yang lain, atau di dalam kelas dietmentoring.com, semua jenis makanan yang sebaiknya kita konsumsi agar tidak membuat gendut sudah saya bahas.

+
Maka sekarang, mari kita bahas faktor Endogenusnya saja.

Yaitu faktor dari dalam tubuh, yang membuat tubuh mengalami lonjakan gula dalam darah.

+
Sebelum menyebut apa saja faktor pemicunya, saya harus ingatkan kembali bahwa tubuh dapat memproduksi gula sendiri, walau kita tidak makan karbohidrat atau makanan manis sama sekali.

+
Proses pembuatan gula oleh tubuh ini disebut sebagai Proses #GlucoNeoGenesis.

Bahan baku untuk membuat gula baru ini bisa dari lemak atau protein, baik yang ada di dalam tubuh atau dari makanan.

+
Nah...

Karena tubuh bisa membuat gula sendiri itulah, maka kenapa gula darah kita tidak akan pernah Nol.

Bahkan gula darah tidak akan habis walau kita tidak konsumsi gula sama sekali!

+
Barulah sekarang kita bahas pemicu, sehingga tubuh memproduksi gula darah sendiri lewat proses GlucoNeoGenesis.

Dan pemicunya ada dua. Pertama, saat tubuh merasa perlu menjaga agar gula dalam darah tidak kurang.

Kedua, saat tubuh mengalami kenaikan Hormon Cortisol.

+
Cortisol adalah hormon stress. Dan saat hormon ini melonjak, tubuh butuh energi gula dalam jumlah besar.

Maka saat Cortisol anda melonjak, otomatis tubuh anda akan memproduksi gula, lewat proses Gluconeogenesis.

+
Jadi sangat jelas...!

Saat anda mengalami stress, hormon cortisol anda akan melonjak tajam.

Dan tubuh merespon kenaikan hormon stress itu dengan memproduksi gula.

+
Akibatnya, gula darah anda akan melonjak tajam, secara tiba-tiba.

Maka pankreas buru-buru harus memproduksi insulin, lalu menetralisir gula darah, dengan membawa kelebihan gula dari darah menuju liver.

Dan oleh liver, kelebihan gula tersebut diubah jadi lemak, dan lemaknya disimpan di sel lemak.

+
Maka gambarannya sangat jelas!

Semakin anda stress, semakin melonjak hormon cortisol.

Semakin tinggi hormon cortisol, maka semakin banyak tubuh memproduksi gula.

Semakin tinggi produksi gula oleh tubuh, maka maka maka makin banyak gula dikirim oleh insulin ke dalam liver untuk diubah jadi lemak badan.

Dan makin banyak lemak badan diproduksi liver, maka kita semakin gendut.

+
Jadi konklusinya mudah...

Semakin anda stres, maka anda akan semakin gendut!

+
Padahal, itu baru membahas gula yang diproduksi sendiri oleh tubuh.

Belum lagi ditambah dari gula dari makanan. Sebab tahu sendirilah, kalau lagi stress biasanya jadi lapar dan makan besar-besaran.

Jadilah gendut kuadrat!

+
Jadi...
Stress punya relasi sangat kuat dengen kegendutan.

Sehingga wajar kalau ada adagium yang mengatakan bahwa, mengatur pola makan terbaik agar tidak menaikkan gula darah akan jadi sia-sia kalau anda tetap stress dan tidak bahagia!

+
Serem, khan?

Padahal stress adalah warna dari hari-hari kita saat ini.

Kerjaan di kantor, deadline proyek, gaduh politik, bahkan drama di group WA, semuanya adalah pemicu stress!

+
Nah...

Karena stress adalah warna hari-hari kita, maka piknik jadi punya posisi yang sangat strategis.

++
HORMON DOPAMIN

+
Karena stress memicu hormon cortisol, maka hormon cortisol disebut sebagai hormon stress.

Maka, konsekuensi logis kalau anda tidak ingin cortisolnya tinggi, adalah dengan tidak stress.

+
Untuk tidak stress anda harus bahagia.

Karena saat anda bahagia, cortisol tidak mungkin melonjak. Cortisol akan berangsur-angsur turun.

+
Sebagai gantinya, saat anda bahagia, tubuh anda akan memproduksi hormon Dopamin.

Nah, karena Dopamin ini diproduksi dalam kondisi bahagia, maka dopamin disebut sebagai hormon kebahagiaan.

+
Pertanyaannya, perasaan macam apa yang anda alami jika anda melakukan piknik?

Entah itu ke laut, ke gunung, kemping, atau memancing?

+
Yak!

Pada saat piknik, anda pasti merasa bahagia.

Maka saat anda bahagia, entah karena piknik atau ibadah spiritual, tubuh anda akan memproduksi hormon bahagia, yaitu Dopamin.

+
Dan pada saat anda bahagia, maka kadar stress akan menurun.

Dengan sendirinya, cortisol juga akan turun. Sehingga tubuh tidak memproduksi gula darah, dan liver tidak memproduksi lemak badan secara membabi buta.

+
Konsekuensinya, lemak badan anda tidak berkembang secara liar. Dan berat badan anda tidak meledak.

+
Sekarang tampak jelas bukan, bahwa management stress itu penting.

Karena itu, jangan lupa bahagia. Dan atur waktu untuk piknik sesegera mungkin.

Kecuali anda bisa bahagia terlibat dalam banyak drama!

++

NDIKA MAHRENDRA
Owner Dietmentoring.com
Writer Ndika mahrendra

Comments

Popular posts from this blog

Virgin Coconut Oil

Ndika Mahrendra ( Diet Director di dietmentoring.com )